Default Image

Retno di PBB: Dewan Keamanan Gagal, Israel Terus Bunuh Warga Palestina

Oleh
Diterbitkan pada 24 Januari 2024 08.32 WIB
Retno di PBB: Dewan Keamanan Gagal, Israel Terus Bunuh Warga Palestina
Menlu RI Retno Marsudi dengan lantang menganggap DK PBB benar-benar gagal menjalankan tanggung jawab dan perannya menangani agresi brutal Israel ke Palestina

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dengan lantang menganggap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) telah gagal menjalankan tanggung jawab dan perannya dalam menangani agresi brutal Israel ke Palestina selama ini.
Berpidato di debat terbuka DK PBB soal Palestina pada Selasa (23/1), Retno mengatakan tak ada penegakan atas penerapan resolusi yang keluar dari PBB selama ini terkait konflik Israel-Palestina. Ia juga menyinggung soal PBB yang sudah mengeluarkan sejumlah resolusi baru sejak agresi Israel ke Jalur Gaza berlangsung pada 7 Oktober lalu.
"Pertanyaan saya hari ini: berapa banyak resolusi yang telah diadopsi mengenai Palestina? Berapa banyak yang diberlakukan?" ucap Retno di Markas PBB di New York, Amerika Serikat.

"Ke manakah Palestina harus pergi ketika, selama berpuluh-puluh tahun ini, Dewan Keamanan PBB gagal bertindak berdasarkan resolusinya sendiri sementara Israel membunuh warga Palestina tanpa mendapat hukuman?" paparnya menambahkan.
Retno Marsudi menyerukan seluruh negara untuk berhenti memasok senjata kepada Israel yang masih melancarkan agresi brutalnya ke Palestina sejak hampir empat bulan terakhir.
Dalam pidatonya di debat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Retno mengatakan pasokan senjata ke Israel hanya akan menambah jumlah warga sipil Palestina yang menjadi korban agresi brutal di Jalur Gaza.

"Setop aliran senjata ke Israel. Setiap senjata yang dikirim ke Israel bisa dipakai untuk membunuh warga sipil tak bersalah," ucap Retno di Markas PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/1) malam waktu setempat.

Retno juga dengan lantang menyerukan agar Israel bisa diadili atas kejahatannya di Jalur Gaza.

Ia menegaskan Indonesia akan menyampaikan pernyataan lisan di sesi International Court of Justice (ICJ) Advisory Opinion. Harapannya, pernyataan Indonesia dapat membantu proses gugatan yang sedang dilayangkan Afrika Selatan ke ICJ soal dugaan genosida yang dilakukan Israel di Gaza.

"Tidak ada negara yang berada di atas hukum," ucap Retno.

"Dan bulan depan, Indonesia akan menyampaikan Pernyataan Lisan untuk International Court of Justice (ICJ) Advisory Opinion.yang dibawa ke pengadilan atas mandat Majelis Umum PBB. Indonesia akan mengambil segala cara untuk mendukung Palestina," ucap Retno.
Retno juga mengecam keras pernyataan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang terang-terangan menolak Palestina merdeka. 

Menurutnya, pidato Netanyahu pada 18 Januari lalu itu dengan jelas memaparkan niat jahat Israel yang ingin memusnahkan Palestina.

"Perdana Menteri Netanyahu secara terbuka menyatakan dia tidak akan membiarkan negara Palestina ada. Indonesia menolak keras pernyataan tersebut. Pernyataan ini tidak dapat diterima. Hal ini menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia. Akan kah Dewan ini (DK PBB) tinggal diam menghadapi niat tersebut?" ucap Retno.

Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 25.490 warga Palestina. Sebanyak 70 persen korban tewas itu ialah anak-anak dan perempuan.