Default Image

Hamas: Gencatan Senjata Dalam 24 Jam Asal Israel Penuhi Tuntutan

Oleh
Diterbitkan pada 4 Maret 2024 01.27 WIB
Hamas: Gencatan Senjata Dalam 24 Jam Asal Israel Penuhi Tuntutan
Kelompok Hamas Palestina menegaskan gencatan senjata di Jalur Gaza bisa diterapkan dalam 24 jam sampai 48 jam ke depan jika Israel memenuhi syarat yang diajukan

serangan-israel-ke-gaza-pada-29-februari_169.jpeg 30.69 KB
Kelompok Hamas Palestina menegaskan gencatan senjata di Jalur Gaza bisa diterapkan dalam 24 jam sampai 48 jam ke depan jika Israel memenuhi syarat yang diajukan.
Seorang pejabat senior Hamas membeberkan bahwa sejumlah syarat telah diajukan kelompoknya dalam perundingan yang tengah berlangsung saat ini terkait gencatan senjata.

"Jika Israel setuju dengan tuntutan-tuntutan Hamas, termasuk repatriasi warga Palestina ke utara Gaza dan peningkatan bantuan kemanusiaan, itu akan membantu memudahkan jalan menuju gencatan senjata dalam 24 jam sampai 48 jam ke depan," ucap pejabat itu kepada AFP pada Minggu (3/3).

Israel dan Hamas disebut selangkah lagi menuju kesepakatan gencatan senjata selama enam pekan di Jalur Gaza Palestina.

Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan Israel telah menyepakati usulan gencatan senjata yang telah dirundingkan dalam beberapa waktu terakhir.

Perjanjian tersebut mempertimbangkan penghentian pertempuran selama enam minggu dan dapat segera diterapkan jika Hamas setuju membebaskan sandera paling rentan yang masih mereka tahan.

Pejabat itu menuturkan gencatan senjata diharapkan bisa dimulai 10 Maret mendatang.

"Israel kurang lebih sudah menerimanya (usulan perundingan gencatan senjata)," kata pejabat AS yang mengetahui soal perundingan tersebut.

Menurut pejabat AS itu, saat ini bola ada di kubu Hamas.

Upaya gencatan senjata ini semakin digencarkan menyusul umat Muslim, terutama di Jalur Gaza Palestina, yang akan menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.


"Gencatan senjata akan berlangsung selama enam minggu di Gaza mulai hari ini jika Hamas setuju untuk melepaskan kategori sandera yang rentan... yaitu orang sakit, orang yang terluka, orang lanjut usia dan wanita," kata pejabat pemerintah tersebut.

Masih ada 130 sandera yang ditahan Hamas sejak serangan 7 Oktober lalu. Sebanyak 31 orang di antaranya diperkirakan tewas imbas pertempuran Hamas dan Israel di Gaza saat operasi pembebasan.

Pejabat AS itu juga menuturkan gencatan senjata memungkinkan peningkatan pemberian bantuan ke Jalur Gaza.

Dikutip Reuters, para mediator yakni Qatar, Mesir, dan AS diperkirakan akan berkumpul kembali di Kairo hari ini, Minggu (3/3) untuk membantu menengahi Israel-Hamas demi merealisasikan gencatan senjata.

Delegasi Israel dan Hamas diperkirakan akan tiba di Kairo hari ini, menurut dua sumber keamanan Mesir.