Default Image

Di DK PBB, RI Sebut Netanyahu Sengaja Ingin Hapus Palestina dari Peta

Oleh
Diterbitkan pada 24 Januari 2024 08.39 WIB
Di DK PBB, RI Sebut Netanyahu Sengaja Ingin Hapus Palestina dari Peta
Menlu RI Retno Marsudi menentang keras pernyataan terbaru PM Israel Benjamin Netanyahu yang secara terang-terangan menolak pendirian negara Palestina.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menegaskan Indonesia menentang keras pernyataan terbaru Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang secara terang-terangan menolak pendirian negara Palestina.
Berpidato di debat terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) soal Gaza, Retno menganggap pernyataan Netanyahu pada 18 Januari itu menunjukkan niat sebenarnya Israel yang ingin memusnahkan Palestina seutuhnya.
"Pada 18 Januari, Perdana Menteri Netanyahu secara terbuka menyatakan dia tidak akan membiarkan negara Palestina ada. Indonesia menolak keras pernyataan tersebut," ucap Retno di Markas DK PBB di New York, Amerika Serikat, pada Selasa (23/1).

"Pernyataan (Netanyahu) ini tidak dapat diterima. Hal ini menegaskan tujuan akhir Israel untuk menghapus Palestina dari peta dunia. Akan kah Dewan ini tinggal diam menghadapi niat tersebut?" ujar Retno menambahkan.
Dalam pidato itu, Retno juga menyerukan seluruh negara berhenti memasok senjata ke Israel yang masih melancarkan agresi brutalnya ke Palestina sejak hampir empat bulan terakhir.

Retno mengatakan pasokan senjata ke Israel hanya akan menambah jumlah warga sipil Palestina yang menjadi korban agresi brutal di Jalur Gaza.
"Setop aliran senjata ke Israel. Setiap senjata yang dikirim ke Israel bisa dipakai untuk membunuh warga sipil tak bersalah," kata Retno.

Dalam kesempatan itu, Retno juga dengan lantang menganggap DK PBB telah gagal menjalankan tanggung jawab dan perannya dalam menangani agresi brutal Israel ke Palestina selama ini.

Retno mengatakan tak ada penegakan atas penerapan yang berarti terkait resolusi yang keluar dari PBB selama ini terkait konflik Israel-Palestina.

"Pertanyaan saya hari ini: berapa banyak resolusi yang telah diadopsi mengenai Palestina? Berapa banyak yang diberlakukan?" ucap Retno.

"Ke manakah Palestina harus pergi ketika, selama berpuluh-puluh tahun ini, Dewan Keamanan PBB gagal bertindak berdasarkan resolusinya sendiri sementara Israel membunuh warga Palestina tanpa mendapat hukuman?" paparnya menambahkan.

Ia menegaskan Indonesia akan menyampaikan pernyataan lisan di sesi International Court of Justice (ICJ) Advisory Opinion. Harapannya, pernyataan Indonesia dapat membantu proses gugatan yang sedang dilayangkan Afrika Selatan ke ICJ soal dugaan genosida yang dilakukan Israel di Gaza.

"Tidak ada negara yang berada di atas hukum," ucap Retno.

"Dan bulan depan, Indonesia akan menyampaikan Pernyataan Lisan untuk International Court of Justice (ICJ) Advisory Opinion.yang dibawa ke pengadilan atas mandat Majelis Umum PBB. Indonesia akan mengambil segala cara untuk mendukung Palestina."

Agresi Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu telah menewaskan lebih dari 25.490 warga Palestina. Sebanyak 70 persen korban tewas itu ialah anak-anak dan perempuan.