Default Image

Pesan Jokowi ke Pemerintahan Mendatang: Hati-hati Kelola Negara

Oleh
Diterbitkan pada 3 Maret 2024 15.07 WIB
Pesan Jokowi ke Pemerintahan Mendatang: Hati-hati Kelola Negara
Jokowi mengingatkan pemerintahan setelahnya untuk berhati-hati dalam mengelola negara Indonesia.

presiden-jokowi-pimpin-sidang-kabinet-paripurna-2_169.jpeg 38.88 KB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan pesan untuk pemerintahan baru setelahnya. Ia mengingatkan supaya pemerintahan tersebut bisa berhati-hati dalam mengelola negara.
Ia mengatakan Indonesia merupakan negara besar dan luas. Jumlah penduduknya pun hampir 280 juta. Sehingga, ia berpendapat kehati-hatian diperlukan oleh pemerintahan mendatang.

"Saya harapkan pemerintahan baru nanti agar dapat berhati-hati dalam mengelola negara, mengelola APBN dan sebagainya," kata Jokowi saat membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah di Palembang, Jumat (1/3).

"Terutama dalam mengelola ekonomi, politik dan sebagainya, harus berhati-hati agar tidak keliru mengelola negara," Jokowi menjelaskan.

Periode kedua pemerintahan Jokowi bakal berakhir pada Oktober 2024. Ia sudah menjabat sebagai Presiden ketujuh Indonesia sejak 20 Oktober 2014.

Merujuk pada Peraturan KPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Umum Tahun 2024, batas peralihan kekuasaan seorang presiden pada 20 Oktober 2024, ketika presiden dan wapres terpilih mengucapkan sumpah atau janji.

Selain meminta pemerintahan mendatang berhati-hati, Jokowi juga menilai Indonesia bisa menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.

"Menurut lembaga-lembaga internasional, Indonesia dikalkulasikan dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan" ucapnya.

Ia mengatakan dalam beberapa tahun terakhir lanskap politik dan ekonomi global itu berubah, karena disrupsi teknologi dan juga adanya perubahan akibat interaksi lewat media sosial.

"Kondisi geopolitik saat ini sangat sulit dihitung bahkan ekonomi global ketidakpastiannya sulit dikalkulasikan," tuturnya.

"Tetapi, dengan kondisi ketidakpastian dan adanya tekanan-tekanan di posisi itu justru Indonesia memiliki peluang dan kesempatan melompat untuk menjadi negara maju," kata Jokowi.