Default Image

Kesimpulan Analisis Medsos 3 Lembaga: Gibran Negatif, Mahfud Berkelas

Oleh
Diterbitkan pada 24 Januari 2024 08.24 WIB
Kesimpulan Analisis Medsos 3 Lembaga: Gibran Negatif, Mahfud Berkelas
Analisis media sosial 3 lembaga memenangkan mahfud md pada saat debat cawapres

Hasil riset media sosial dari tiga lembaga analis sepakat bahwa cawapres Gibran Rakabuming cenderung negatif, dengan cawapres Mahfud MD lebih positif.
Hal itu terungkap dari kajian lembaga Drone Emprit, Continuum The Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), dan Indonesia Indicator terhadap suara-suara netizen terkait debat cawapres, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1).

Salah satu momen dalam debat yang jadi pusat cibiran netizen adalah ketika Gibran menunjukkan gestur celingak-celinguk mencari sesuatu ala Sun Go Kong saat menanggapi pernyataan Mahfud soal greenflation.
"Saya nyari jawaban Pak Mahfud. Saya nyari-nyari di mana ini jawabannya. Saya tanya masalah inflasi hijau kok malah jawab ekonomi hijau," kata Gibran.
Mahfud ogah menjawab karena menganggap Gibran hanya memberi pertanyaan menjebak dan receh.

"Sepertinya Prof. Mahfud agar ngambek kalau diberikan pertanyaan agak sulit dikomentari pertanyaan receh. Kalau receh ya dijawab," balas Gibran.

Mengomentari momen itu, Mahfud MD, di acara 'Tabrak, Prof' di Semarang, Selasa (23/1) malam, menyebut kelakuan Gibran tersebut memang didesain.
"Mas Gibran itu dilatih agar gini biar mempermalukan saya, padahal yang dilihatkan Mas Gibran itu enggak ada isinya sehingga saya katakan ini pertanyaan receh," kata dia.

Berikut rincian hasil studi medsos lembaga-lembaga:

Drone emprit
Lembaga analisis medsos yang didirikan Ismail Fahmi ini membagi analisisnya berdasarkan platform, yakni Twitter dan TikTok.

a. TikTok

Analisis terhadap platform video pendek milik Bytedance dari China ini dilakukan pada periode 16-22 Januari atau H-5 hingga H+1 debat cawapres kedua, Minggu (21/1).

Hasilnya, Drone Emprit mendeteksi paslon Prabowo-Gibran mendominasi interaksi di TikTok dengan sentimennya positif, beda banget dengan Twitter. 

Interaksi (Interaction) sendiri merupakan gabungan dari jumlah unggahan (post), menyukai (like), komentar (comment), bagi (share), dan lihat (view).
"Kelompok Prabowo-Gibran mendominasi dalam hal total interaksi di TikTok, yang mencerminkan keterlibatan pengguna yang sangat tinggi dengan konten mereka," demikian ungkap Ismail Fahmi di Twitter, Senin (22/1).

Analisis Drone Emprit mengungkap fenomena Prabowo-Gibran di TikTok ini terkait dengan konten yang lebih menarik.

"Prabowo-Gibran memiliki kehadiran atau kampanye yang sangat efektif di TikTok selama waktu tersebut, menarik lebih banyak perhatian dan interaksi dibandingkan dengan dua kelompok lainnya," menurut keterangan tersebut.

"Ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk konten yang lebih menarik atau resonansi yang lebih besar dengan audiens TikTok."
Untuk lebih lengkapnya, berikut rincian interaksi di TikTok:

+ Anies-Cak Imin (30 persen): unggahan 793, Likes 14.531.826, comments 1.125.804, shares 407.267, total views 225.650.503, total keterlibatan keseluruhan 241.716.193.

+ Prabowo-Gibran (47 persen): posts 500, likes 22,755.605, comments 1.164.397, shares 445.117, total views 351.692.446, total keterlibatan keseluruhan 376.058.065.

+ Ganjar-Mahfud MD (24 persen): posts 353, likes 7.515.438, comments 695.485, shares 194.554, total views 182.545.690, total keterlibatan keseluruhan 190.951.520.


b. Twitter

Analisis di Twitter dilakukan pada periode data 21 Januari 2024 (19.00–22.00 WIB) atau selama debat kedua cawapres berlangsung.

+ Cak Imin: Mention 53.579, sentimen percakapan 80 persen mengarah positif, 6 persen negatif, 14 persen netral.

+ Gibran: Mentions 64.359, sentimen percakapan 33 persen positif, 60 persen negatif, dan 7 persen netral.

+ Mahfud: Mentions 29.699, sentimen percakapan 79 persen positif, 12 persen negatif, dan 9 persen netral.

"Meskipun Muhamin Iskandar dan Gibran Rakabuming memiliki volume percakapan yang hampir sama, sentimen mereka berbeda secara signifikan, dengan Muhamin mendapatkan pandangan yang sangat positif dan Gibran mendapatkan pandangan yang mayoritas negatif," simpul Drone Emprit.

"Mahfud MD, meskipun memiliki volume percakapan yang lebih rendah, memiliki pandangan yang mayoritas positif yang menunjukkan kualitas daripada kuantitas dalam hal sentimen online."

"Ini menunjukkan pentingnya tidak hanya jumlah penyebutan tetapi juga kualitas percakapan yang terjadi di media sosial," menurut keterangan tersebut.

INDEF
INDEF mengumpulkan data dari tiga media sosial pada periode Minggu (21/1) mulai pukul 19.00 WIB hingga Senin (22/1) pukul 08.00 WIB.

Total bahan kajiannya mencapai 108.914 ribu perbincangan mengenai debat yang dicuitkan oleh 85.988 ribu akun media sosial.

Rinciannya, 16.724 ribu pembahasan oleh 1.090 ribu akun X, 42.439 ribu perbincangan di 33 ribu akun TikTok, dan 49 ribu komentar di YouTube yang disampaikan oleh 37 ribu akun.
Hasilnya, peneliti Continuum INDEF Wahyu Tri Utomo mengatakan Gibran paling populer dan bahkan mendominasi setengah lebih perbincangan di media sosial.

Yakni, 50,21 persen percakapan tentang Gibran di media sosial, disusul Cak Imin 30,29 persen, dan terakhir Mahfud MD sebanyak 19,50 persen.

Meski paling banyak disorot, Gibran mendapay sentimen paling negatif.

"Bahwa Gibran memang mendominasi, Gibran ini banyak netizen yang bilang performa dia beda dengan yang kemarin (debat perdana cawapres). Dulu banyak yang memuji, tapi di debat tadi malam banyak netizen Gibran terlalu banyak gimmick, tidak fokus dengan materi," kata Wahyu.
Menurutnya, Cak Imin mendapat sentimen positif terbanyak di antara para cawapres.

"Cak Imin dinilai paling positif. Dia dinilai improve, lebih tenang dan lebih menguasai, dia dinilai seperti lebih siap dengan tema debat tadi malam," kata Wahyu.

Selain itu, netizen juga menganggap Mahfud sebagai sosok yang berkelas.

"Mahfud sama seperti sebelumnya, sebagai profesor dan orang yang pernah menjabat di berbagai bidang. Jawaban dia dinilai berkelas," kata Wahyu.
Namun demikian, Continuum INDEF mengungkap fenomena unik di TikTok. Bahwa, Prabowo-Gibran menguasai hampir 50 persen dengan sentimen positif di atas 75 persen.

Sementara, di Twitter, jumlah perbincangan mengenai Prabowo cuma 35 persen dan di YouTube 32 persen.


Indonesia Indicator
Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang menyebut Gibran mendapat sentimen negatif terbesar di antara para cawapres, yakni 57 persen.

Hal itu berdasarkan analisis beberapa platform medsos pada Minggu (21/1) pukul 18.00 WIB hingga Senin (22/1) siang.

"Kalau dari sisi sentimen postingan, sentimen negatif Gibran ada 57 persen, sentimen negatif Mahfud 25 persen, dan Muhaimin 27 persen," ujar Rustika di CNN Indonesia TV, Senin (22/1).

Meski begitu, engagement atau tingkat interaksi netizen negatif terhadap Gibran mencapai 40 persen, relatif lebih rendah dibandingkan dengan sentimen negatif postingan terhadap dirinya.
Angka engagement Gibran sendiri mencapai 3,7 juta, Cak Imin 2,1 juta, dan Mahfud MD 1,6 juta.

"Kenapa tadi postingan terhadap Gibran negatifnya besar, tapi engagement-nya negatifnya lebih kecil? karena dukungan terhadap Gibran itu banyak sekali," kata Rustika.

Sementara, Cak Imin mendapat sentimen negatif dari warganet 27 persen, Mahfud MD menjadi yang terendah dalam sentimen negatif, yakni 25 persen.

Selain mendapat sentimen negatif terendah, Mahfud juga mendapat sentimen positif tertinggi, yaitu 66 persen.

"Sisi sentimen positif yang ditujukan kepada Mahfud adalah Mahfud itu orang yang baik, yang humble, yang biar sabar, sehingga orang itu ada empatik ke dia. Jadi menghadapi situasi yang seperti ini, dia tetap santai saja, dia tetap puas," klaim Rustika.

Cak Imin berada di posisi kedua dengan sentimen posisi sebesar 49 persen, dan Gibran hanya mendapatkan sentimen positif 24 persen dalam data tersebut.